Opini

Polda Lampung Adakan Pagelaran Wayang Kulit

Published by Unknown on Kamis, 07 Januari 2016 | 21.27

Bandar Lampung, LKN: Pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dengan lakon "Karna Tanding" yang digelar di Lapangan Markas Polda Lampung di padati tamu undangan dan masyarakat sekitar, Rabu (6/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB hingga 3.30 WIB. Alunan gamelan, tabuhan kendang, bunyi gong dan tembang jawa (karawitan) yang mengiringi pertunjukan wayang kulit mulai membuat para pecinta wayang kulit tertarik untuk menonton wayang kulit dengan Dalang Romo Supardi Putro. Pakaian kebaya yang dikenakan para sinden dan pakaian khas adat jawa berwarna biru serta blangkon yang dikenakan para penabuh gamelan, kendang dan gong menambah warna panggung sehingga sangat menarik perhatian para pecinta wayang kulit. Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Edward Syah Pernong mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Gubernur Lampung dan Pemerintahan Kabupaten/Kota, Danrem 043 Gatam Lampung beserta jajaran dan Ketua DPRD Provinsi dan Ketua DPRD Kabupaten Kota, Forkopimda, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat selaku Narapati di Lampung yang telah hadir berkumpul dan menyatu dalam acara ini.

Dalam sambutannya Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Edward Syah Pernong, juga mengucapkan terima kasih kepada Kombes Pol. Bonifasius Tampoi sebagai sahabat yang mempunyai peranan penting dan selalu mendampinginya selama tujuh bulan menjabat Kapolda Lampung. "Sebenarnya jika ada yang bertanya siapa Kapolda Lampung, pasti saya menjawab Kombes Pol. Bonifasius Tampoi. Kalau Edward Syah Pernong hanya pengendali saja,"candanya. Seperti dalam mengurusi acara pagelaran wayang kulit ini saja, Kombes Pol. Bonifasius Tampoi mengusulkan untuk diserahkan kepada Karosarpas, Kombes Pol. Prihanto Rudiono sebagai ahlinya, karena jika tidak diserahkan kepada ahlinya acara pasti akan hancur. "Bukti nyata, pagelaran acara Wayang Kulit ini bisa berlangsung dan terselenggara. Dalam acara wayang kulit kali ini saya memilih lakon Karna Tanding," katanya. Media wayang merupakan kultur budaya semua suku, bukan hanya suku jawa saja. Media wayang bisa untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat yang juga digunakan para wali untuk menyebarkan agama islam. "Saya sejak di sekolah dasar (SD) suka nonton perang Baratayuda, sampai-sampai saya melompat jendela ingin nonton idola saya yakni, Narapati Karna putra dewa surya,"ujarnya.

Menurutnya dalam peperangan Baratayuda hanya dua Narapati yang mendapat taburan bunga dari Bidadari dan Dewa yakni, Narapati Bisma dan Narapati Karna. Peperangan Baratayuda merupakan peperangan antara kebatilan dengan kebenaran. Meski pun Narapati Karna tahu Kurawa adalah pihak yang salah serta harus berhadapan dengan adik-adiknya yakni, Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa (Pandawa Lima), Narapati Karna teguh pada pendiriannya untuk membela negara hingga titik darah penghabisan. Narapati Karna adalah kesatria linuih yang tidak ada tandingannya, karena selain memiliki keahlian memanah setara dengan Arjuna, Narapati Karna memiliki senjata sakti bernama Konta yang bisa menghancurkan musuh. Tidak hanya senjata sakti Konta, tubuh Narapati Karna juga dilindungi oleh prisai yang tidak bisa ditembus oleh senjata apa pun termasuk panah sakti pasopati milik Arjuna. Sehingga ibunya, sekaligus ibu para Pandawa Lima yakni, Kunti atas petunjuk Krisna untuk membujuk Narapati Karna agar meninggalkan Kurawa, dan membela adik-adiknya (Pandawa Lima), namun Narapati Karna menolaknya. Mengetahui Narpati Karna memiliki prisai yang tidak bisa ditembus senjata sakti apa pun, ibu kunti meminta Narapati Karna akhirnya memilih melepas prisainya lalu menyerahkan perisai itu kepada ibu kunti, hanya demi kecintaan terhadap negaranya. Sehingga saat dalam peperangan Baratayuda senjata sakti Konta yang dimiliki Narapati Karna yang hanya bisa di gunakan satu kali, demi melindungi pasukannya digunakan untuk menghancurkan Gatot Kaca. "Dalam Lakon ini saya meminta Narapati Karna tidak tewas ataupun kalah, karena Narapati Karna merupakan kesatria yang cinta tanah air dan saya berharap sosok karna bisa menjadi panutan dan penyemangat bagi semua anggota Polda dan kita semua dalam menjalankan tugas negara,"pintanya.

Acara wayang kulit ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan semua pihak dalam mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di delapan Kabupaten/Kota, Perayaan Natal 2015 dan perayaan Tahun Baru 2016. Kesuksesan tersebut tidak akan terwujud jika tugas pengamanan hanya diembankan kepada Polri saja tanpa peran serta Stakeholders dan semua pihak yang terlibat, karena itu acara syukuran ini adalah bentuk kebersamaan dalam menjaga keamanan, sehingga semuanya bisa berjalan aman, damai, lancar dan kondusif. Tidak hanya itu, pesan-pesan yang disampaikan dalam acara pagelaran wayang kulit ini bisa mensukseskan program-program Polda Lampung tahun 2016. Diakhir sambutan, pak Edward panggilan akrab Kapolda Lampung memperkenalkan sosok calon Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Ike Edwin. "Saya dan adik saya Ike Edwin telah tiga kali berganti jabatan, pertama saat gantian menjabat sebagai Kasat Reskrim Bekasi, Wakapolda Maluku dan terakhir Kapolda Lampung,"ungkapnya. "Sejak kecil kami di didik dengan cara tata titi adat, oleh sebab itu saya tahu sosok Ike Edwin yang merupakan perdana mentri sekaligus panglima, pasti akan mengedepankan kearifan lokal dan teknologi serta media. Untuk itu saya berharap kepada semua pihak bisa mendukung dalam saat adik saya menggantikan saya menjalankan tugas memimpin Polda Lampung,"tambahnya. Usai memberikan sambutan, Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Edward Syah Pernong menerima belangkon dan wayang kulit Narapati Karna dari Dalang Romo Supardi Putro sebagai tanda dimulainya acara Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon "Karna Tanding". Setelah pertunjukan selesai, Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Edward Syah Pernong akan menyerahkan wayang kulit Narapati Karna kepada Dalang Romo Supardi.**(Taufik)

Berita Terkait

Komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Berita Terbaru

 
Copyright © 2013 - . Pelopor Lidik Krimsus - All Rights Reserved