Opini

Praktek Prostitusi Berkedok Panti Pijat Tradisional Marak Beredar Di Jakarta

Published by Unknown on Jumat, 03 Oktober 2014 | 18.45

Jakarta, Lidik Krimsus News: Berniat melamar pekerjaan di panti pijat, seorang perempuan yang tinggal di daerah jelambar baru, Jakarta barat hampir saja terjerumus ke dalam praktek prostitusi. hari pertama bekerja ia merasa ada yang tidak beres. Bermula saat seseorang pasien datang minta di pijat. sebut saja Nur, baru satu hari bekerja Nur melayani permintaan pasien untuk di pijat, namun ketika ada permintaan untuk melayani nafsu bejad dari pasien lantas Nur menolaknya, karena tugas nya hanya memijat pasien, bukan melayani nafsu syahwat pasiennya. Seketika itu Nur protes dan menolak melayani nafsu bejad tamunya. Pasien yang merasa tidak di layani dengan baik, lapor kepada pemilik panti pijat, seketika itu Nur di marahi oleh Pemilik Panti Pijat. "saya nggak tau saya kira cuma pijet gak taunya diminta ngelayani nafsunya juga, saya nolak." Terang Nur.  Pemilik panti pijat juga sempat melempar Nur dengan benda tumpul dan mencacki-makinya. "Di marahi sampai dia lempar barang ke arah saya tapi tidak kena, saya berhenti kerja saat itu juga". Tambahnya. 


Menurut pengakuan warga sekitar, Panti Pijat Tradisoanal 'Pitra' yang bertempat di Jl. Pangkalan Asem Raya RT 01/09 No.6  Kecamatan Cempaka Putih Raya – Jakarta Pusat itu disinyalir membuka praktek prostitusi terselubung. Dengan kedok panti pijat. "mulai buka praktek mulai pukul 10.00 pagi s/d 12.00 malam dan kerap menerima tamu-tamu pria di malam hari". Ujar seorang warga yang tidak ingin di sebutkan namanya. Saat di konfirmasi, pemilik panti pijat sedang tidak di tempat dan hanya ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai pengelola di tempat itu, dan tiga karyawan perempuan. Ia menjelaskan kejadian tadi siang hanya kesalah-pahaman, dan berusaha menutup nutupi praktek prostitusi yang di jalankan pemilik Panti Pijat Tradisional 'Pitra'.  Dari pengakuan pengelola di ketahui pemilik bernama Drs.Haetami. pria kelahiran Tanggerang, 44 tahun lalu ini memiliki 14 cabang panti pijat yang tersebar di beberapa daerah di Jakarta. Termasuk 2 di kecamatan cempaka putih, Jakarta Pusat.  Panti pijat tradisional di kota-kota besar memang semakin hari kian menjamur dan bahkan keberadaan tempat-tempat yang disinyalir dijadikan tempat-tempat prostitusi terselebung tersebut sudah merambah ke tempat-tempat pemukiman penduduk. Semestinya Panti Pijat Tradisional hanya digunakan untuk sekedar memijat namun dalam kenyataannya justru disalah gunakan menjadi tempat pemuas nafsu kaum adam. Sejumlah elemen masyarakat berharap kepada pihak berwenang bersama aparat keamanan setempat agar segera bertindak dan menutup Panti Pijat Tradisional yang  digunakan menjadi tempat prostitusi yang dengan bebasnya menggiring para pria hidung belang dari pagi hingga larut malam.** WAWAN AS BAE 


Berita Terkait

Komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Berita Terbaru

 
Copyright © 2013 - . Pelopor Lidik Krimsus - All Rights Reserved